MAKALAH
TENTANG
PRINSIP-PRINSIP
EKONOMI ISLAM
DAN
TUJUAN EKONOMI ISLAM
DALAM
MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI ISLAM
OLEH
:
NAMA
: NIDA OKTAVIA
NIM
: 1830404081
Dosen
Pembimbing :
IFELDA
NENGSIH,S.E.I.,MA
JURUSAN
MANAJEMEN BISNIS SYA’RIAH ‘’B’’
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Kehadiran ekonomi Islam telah memunculkan harapan baru bagi banyak
orang, khususnya bagi umat Islam akan sebuah ekonomi alternatif dari sistem
ekonomi kapitalisme dan sosialisme sebagai arus utama perdebatan sebuah sistem
ekonomi dunia, terutama sejak perang dunia II yang memunculkan banyak
Negara-negara Islam bekas jajahan imperialis. Dalam hal ini, keberadaan ekonomi
Islam sebagai sebuah model ekonomi alternatif memungkinkan bagi banyak pihak,
muslim maupun non muslim untuk melakukan banyak penggalian kembali berbagai
ajaran Islam. Khususnya yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan antar
manusia melalui aktivitas perekonomian maupun aktifitas lainnya.Meskipun
begitu, sistem ekonomi dunia saat ini masih dikendalikan oleh system ekonomi
kapitalisme.
Ada tiga
sistem ekonomi yang dikenal dunia,yaitu sistem ekonomi sosialis/komunis, sitem
ekonomi kapitalis, dan sistem ekonomi islam. Masing-masing sistem ini mempunyai
karakteristik,yaitu :
1.
Sistem ekonomi sosialis/komunis. Paham ini muncul
sebagai akibat dari paham kapitalis yang mengeksploitasi manusia, sehingga
negara ikut campur dalam perekonomian.
2.
Sistem ekonomi kapitalis. Sistem ini bertolak
belakang dengan sisteme sosialis/komunis, dimana negara tidak mempunyai peranan
atau terbatas dalam perekonomian.
3.
Sistem ekonomi islam. Sistem ekonomi islam lebih
menekankan terciptanya pemerataan distribusi pendapatan.
B. Rumusan Masalah
1.Apa saja prinsip-prinsip ekonomi islam ?
2. Apa tujuan ekonomi islam ?
C.Tujuan
Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip ekonomi dalam
islam
Untuk mengetahui tujuan dari ekonomi islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.PRINSIP-PRINSIP
EKONOMI ISLAM
Prinsip-prinsip
ekonomi Islam yang merupakan bangunan ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai
universal yakni : tauhid (keimanan), khilafah (pemerintah), ‘adl (keadilan), nubuwwah
(kenabian), dan Akhlak (Etika).
1.Prinsip Tauhid
Tauhid merupakan pondasi ajaran
Islam. Dengan tauhid, manusiamenyaksikan bahwa “Tiada sesuatu pun yang layak
disembah selain Allah dan “tidak ada pemilik langit, bumi dan isinya, selain
dari pada Allah” Karena Allah adalah pencipta alam semesta beserta isinya, termasuk pemilik manusia dan seluruh
sumber daya yang ada. Karena itu,Allah adalah pemilik hakiki. Manusia hanya
diberi amanah untuk memiliki untuk sementara waktu, sebagai ujian bagi mereka.Dalam
Islam, segala sesuatu yang ada tidak diciptakan dengan sia-sia,tetapi memiliki
tujuan. Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Karena
itu segala aktivitas manusia dalam hubungannya dengan alam dan sumber daya
serta manusia (mu’amalah) dibingkai dengan kerangka hubungan dengan Allah.
Karena kepada-Nya manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan,
termasuk aktivitas ekonomi dan .bisnis
2. Prinsip Khalifah
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman
bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah dibumi artinya untuk menjadi
pemimpin dan pemakmur bumi. Karena itu pada dasarnya setiap manusia adalah
pemimpin. Fungsi utamanya adalah untuk
menjaga keteraturan interaksi antar kelompok termasuk dalam bidang ekonomi agar
kekacauan dan keributan dapat dihilangkan, atau dikurangi. Dalam Islam
pemerintah memainkan peranan yang kecil tetapi sangat penting dalam
perekonomian. Peran utamanya adalah untuk menjamin perekonomian agar berjalan
sesuai dengan syari’ah, dan untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran terhadap
hak-hak manusia. Semua ini dalam kerangka mencapai tujuan-tujuan syari’ah untuk
memajukan kesejahteraan manusia.
3.Prinsip ‘Adl
Allah adalah pencipta segala
sesuatu, dan salah satu sifat-Nya adalah adil. Allah tidak membeda-bedakan
perlakuan terhadap makhluk-Nya secara dzalim. Manusia sebagai khalifah di muka
bumi harus memelihara hukum Allah di bumi dan menjamin bahwa pemakaian segala
sumber daya diarahka untuk
kesejahteraan manusia, supaya semua mendapat manfaat dari padanya secara adail
dan baik.Islam mendefinisikan adil sebagai tidak mendzalimi dan tidak
didzalimi.
Implikasi ekonomi dari nilai ini
adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi
bila hal itu merugikanorang lain atau merusak alam. Di bidang usaha untuk
meningkatkan ekonomi, keadilan merupakan “nafas” dalam menciptakan pemerataan
dan kesejahteraan, karena itu harta jangan hanya saja beredar pada orang kaya,
tetapi juga pada mereka yang membutuhkan.
4.Prinsip Nubuwwah
Karena sifat kebijaksanaan Allah, manusia tidak dibiarkan begitu
saja di dunia tanpa mendapat bimbingan. Karena itu diutuslah para Nabi dan
Rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang bagaimana
hidup yang baik dan benar di dunia, dan mengajarkan jalan untuk kembali
(taubat) keasal-muasal segala sesuatu yaitu Allah. Untuk umat Muslim,Allah
telah mengirimkan manusia model yang terakhir dan sempurna untuk diteladani sampai
akhir zaman, Nabi Muhammad Saw. Sifat-sifat utama yang harus diteladani oleh manusia pada umumnya
dan pelaku ekonomi serta bisnis pada khususnya adalah Sidiq (benar, jujur), amanah
( tanggung jawab, dapat dipercaya, kredibilitas), fathonah (kecerdikan, kebijaksanaan,intelektualitas)
dan tabligh (komunikasi keterbukaan dan pemasaran).
5.Prinsip Akhlak (Etika)
Etika
yang sesuai dengan ajaran islam sangat diperlukan dalam segala aktivitas atau
kegiatan ekonomi syari’ah.Kegiatan ekonomi islam atau syari’ah harus dilandasi
dengan etika-etika atau norma yang baik tentunya sesuai dengan ajaran islam,
hal ini yang menjadi perbedaan anatar ekonomi syari’ah dan ekonomi konvensional
prinsip-prinsip mendasar dalam
ekonomi Islam mencakup antara lain yaitu :
1. Landasan utama yang harus
dijadikan pegangan bagi seseorang khusunya dalam dunia perekonomian adalah
Iman, menegakkan akal pada landasan Iman, bukan iman yang harus didasarkan pada
akal/pikiran. Dengan demikian prinsip utama ekonomi Islam itu bertolak kepada
kepercayaan/keyakinan bahwa aktifitas ekonomi yang kita lakukan itu bersumber
dari syari’ah Allah dan bertujuan akhir untuk Allah.
2. Prinsip persaudaraan atau
kekeluargaan juga menjadi tolak ukur. Tujuan ekonomi Islam menciptakan manusia
yang aman dan sejahtera. Ekonomi Islam mengajarkan manusia untuk bekerjasama
dan saling tolong menolong.
3. Ekonomi Islam memerintahkan
kita untuk bekerja keras, karena bekerja adalah sebagai ibadah. Bekerja dan
berusaha merupakan fitrah dan watak manusia untuk mewujudkan kehidupan yang
baik, sejahtera dan makmur di bumi ini.
4. Prinsip keadilan sosial dalam
distribusi hak milik seseorang, juga merupakan asas tatanan ekonomi Islam.
Penghasilan dan kekayaan yang dimiliki seseorang dalam ekonomi Islam bukanlah
hak milik mutlak, tetapi sebagian hak masyarakat, yaitu antara lain dalam
bentuk zakat,shadaqah, infaq dan sebagainya.
5.Prinsip jaminan sosial yang
menjamin kekayaan masyarakat Muslim dengan landasan tegaknya keadilan
6.Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu,
yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat dan tidak mengakui pendapatan
yang diperoleh secara tidak sah.
B.Tujuan
Ekonomi Islam
Tujuan ekonomi islam tidak bisa dilepaskan
dari tujuan penciptaan manusia di muka bumi.
Ini
karena, kegiatan berekonomi tidak bisa dipisahkan dari akitivitas manusia di
muka bumi. Inilah mengapa islam juga mengatur segala sesuatunya yang berkaitan
dengan aktivitas manusia dalam berekonomi. Segala Aturan yang Allah Swt turunkan dalam Islam mengarah pada tercapainya kebaikan,
kesejahteraan, serta menghapukan
kejahatan, kesengsaraan, kerugian pada seluruh ciptaan-Nya Islam menghendaki
bahwa setiap aktivitas manusia tidak hanya bernilai duniawi (material) semata,
tetapi seharusnya juga bernilai spiritual untuk membantu manusia mencapai
kemenangan di dunia dan di akhirat.
Seorang
fuqaha asal Mesir yakni Prof. Muhammad Abu Zahrah mengatakan ada 3 sasaran hukum Islam yang menunjukkan
Syariat Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. 3 sasaran
itu antara lain :
1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber
kebaikan bagi masyarakat dan lingkungannya.
2. Tegaknya keadilan dalam masyakat. Keadilan yang dimaksud
mencakup aspek kehidupan di bidang hukum, muamalah.
3. Tercapainya maslahah
yang meliputi 5 jaminan, yakni keselamatan keyakinan agama, keselamatan jiwa, keselamatan akal, keselamattan keluarga dan keturunan, keselamatan harta benda.
.
Tujuan dan nilai-nilai ekonomi islam adalah:
1.
Kesejahteraan ekonomi dengan berpegang pada norma moral
2.
Persaudaraan dan Keadilan
3.
Kesetaraan disribusi pendapatan
4. Kebebasan individu dalam
konteks kesejahteraan sosial.
5.Mempertahankan stabilitas ekonomi
dan pertumbuhan, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu ekonomi islam merupakan ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang
diilhami oleh nilai-nilai islam. Secara umum tujuan ekonomi Islam adalah:
1.
Kesejahteraan ekonomi dengan berpegang pada norma moral
2.
Persaudaraan dan Keadilan
3.
Kesetaraan disribusi pendapatan
4. Kebebasan individu dalam
konteks kesejahteraan sosial.
5.Mempertahankan stabilitas
ekonomi dan pertumbuhan, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Serta
Prinsip-prinsip dasar ekonomi islam yakni sebagai berikut:
1.Landasan utama yang harus
dijadikan pegangan bagi seseorang khusunya dalam dunia perekonomian adalah
Iman.
2. Prinsip persaudaraan atau
kekeluargaan juga menjadi tolak ukur. Tujuan ekonomi Islam menciptakan manusia
yang aman dan sejahtera. Ekonomi Islam mengajarkan manusia untuk bekerjasama
dan saling tolong menolong.
3. Ekonomi Islam memerintahkan
kita untuk bekerja keras, karena bekerja adalah sebagai ibadah. Bekerja dan
berusaha merupakan fitrah dan watak manusia untuk mewujudkan kehidupan yang
baik, sejahtera dan makmur di bumi ini.
4. Prinsip keadilan sosial dalam
distribusi hak milik seseorang, juga merupakan asas tatanan ekonomi Islam.
Penghasilan dan kekayaan yang dimiliki seseorang dalam ekonomi Islam bukanlah
hak milik mutlak, tetapi sebagian hak masyarakat, yaitu antara lain dalam
bentuk zakat,
shadaqah, infaq dan sebagainya.
5.Prinsip jaminan sosial yang
menjamin kekayaan masyarakat Muslim dengan landasan tegaknya keadilan.
6.Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu,
yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat dan tidak mengakui pendapatan
yang diperoleh secara tidak sah.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim,Lukman.2012.Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam.Jakarta:Erlangga
Ali,Zainuddi.2008.Hukum Ekonomi Syariah.Jakarta:Sinar Grafika
pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip-ekonomi-islam,pdf
BAB
III prinsip ekonomi dalam islam.pdf
Islamic
Finance Tujuan Ekonomi Islam.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar