Selasa, 18 September 2018

Prinsip Dan Tujuan Ekonomi Islam

MAKALAH 
TENTANG
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM
DAN TUJUAN EKONOMI ISLAM
DALAM MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI ISLAM 

OLEH :
NAMA : NIDA OKTAVIA
NIM : 1830404081


Dosen Pembimbing :
IFELDA NENGSIH,S.E.I.,MA

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYA’RIAH ‘’B’’
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR
 2018



BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

        Kehadiran ekonomi Islam telah memunculkan harapan baru bagi banyak orang, khususnya bagi umat Islam akan sebuah ekonomi alternatif dari sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme sebagai arus utama perdebatan sebuah sistem ekonomi dunia, terutama sejak perang dunia II yang memunculkan banyak Negara-negara Islam bekas jajahan imperialis. Dalam hal ini, keberadaan ekonomi Islam sebagai sebuah model ekonomi alternatif memungkinkan bagi banyak pihak, muslim maupun non muslim untuk melakukan banyak penggalian kembali berbagai ajaran Islam. Khususnya yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan antar manusia melalui aktivitas perekonomian maupun aktifitas lainnya.Meskipun begitu, sistem ekonomi dunia saat ini masih dikendalikan oleh system ekonomi kapitalisme.
       Ada tiga sistem ekonomi yang dikenal dunia,yaitu sistem ekonomi sosialis/komunis, sitem ekonomi kapitalis, dan sistem ekonomi islam. Masing-masing sistem ini mempunyai karakteristik,yaitu :
1.      Sistem ekonomi sosialis/komunis. Paham ini muncul sebagai akibat dari paham kapitalis yang mengeksploitasi manusia, sehingga negara ikut campur dalam perekonomian.
2.      Sistem ekonomi kapitalis. Sistem ini bertolak belakang dengan sisteme sosialis/komunis, dimana negara tidak mempunyai peranan atau terbatas dalam perekonomian.
3.      Sistem ekonomi islam. Sistem ekonomi islam lebih menekankan terciptanya pemerataan distribusi pendapatan.

B. Rumusan Masalah
1.Apa saja prinsip-prinsip ekonomi islam ?
2. Apa tujuan ekonomi islam ?

C.Tujuan
Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip ekonomi dalam islam
Untuk mengetahui tujuan dari ekonomi islam





BAB II
PEMBAHASAN

A.PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM

   Prinsip-prinsip ekonomi Islam yang merupakan bangunan ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal yakni : tauhid (keimanan), khilafah (pemerintah), ‘adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), dan Akhlak (Etika).
        1.Prinsip Tauhid

            Tauhid merupakan pondasi ajaran Islam. Dengan tauhid, manusiamenyaksikan bahwa “Tiada sesuatu pun yang layak disembah selain Allah dan “tidak ada pemilik langit, bumi dan isinya, selain dari pada Allah” Karena Allah adalah pencipta alam semesta beserta  isinya, termasuk pemilik manusia dan seluruh sumber daya yang ada. Karena itu,Allah adalah pemilik hakiki. Manusia hanya diberi amanah untuk memiliki untuk sementara waktu, sebagai ujian bagi mereka.Dalam Islam, segala sesuatu yang ada tidak diciptakan dengan sia-sia,tetapi memiliki tujuan. Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Karena itu segala aktivitas manusia dalam hubungannya dengan alam dan sumber daya serta manusia (mu’amalah) dibingkai dengan kerangka hubungan dengan Allah. Karena kepada-Nya manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan, termasuk aktivitas ekonomi dan .bisnis


        2. Prinsip Khalifah
            Dalam Al-Qur’an Allah berfirman bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah dibumi artinya untuk menjadi pemimpin dan pemakmur bumi. Karena itu pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin.  Fungsi utamanya adalah untuk menjaga keteraturan interaksi antar kelompok termasuk dalam bidang ekonomi agar kekacauan dan keributan dapat dihilangkan, atau dikurangi. Dalam Islam pemerintah memainkan peranan yang kecil tetapi sangat penting dalam perekonomian. Peran utamanya adalah untuk menjamin perekonomian agar berjalan sesuai dengan syari’ah, dan untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak manusia. Semua ini dalam kerangka mencapai tujuan-tujuan syari’ah untuk memajukan kesejahteraan manusia.

        3.Prinsip ‘Adl
             Allah adalah pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifat-Nya adalah adil. Allah tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap makhluk-Nya secara dzalim. Manusia sebagai khalifah di muka bumi harus memelihara hukum Allah di bumi dan menjamin bahwa pemakaian segala
sumber daya diarahka untuk kesejahteraan manusia, supaya semua mendapat manfaat dari padanya secara adail dan baik.Islam mendefinisikan adil sebagai tidak mendzalimi dan tidak didzalimi.                                                                
Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikanorang lain atau merusak alam. Di bidang usaha untuk meningkatkan ekonomi, keadilan merupakan “nafas” dalam menciptakan pemerataan dan kesejahteraan, karena itu harta jangan hanya saja beredar pada orang kaya, tetapi juga pada mereka yang membutuhkan.

        4.Prinsip Nubuwwah

            Karena sifat  kebijaksanaan Allah, manusia tidak dibiarkan begitu saja di dunia tanpa mendapat bimbingan. Karena itu diutuslah para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang bagaimana hidup yang baik dan benar di dunia, dan mengajarkan jalan untuk kembali (taubat) keasal-muasal segala sesuatu yaitu Allah. Untuk umat Muslim,Allah telah mengirimkan manusia model yang terakhir dan sempurna untuk diteladani sampai akhir zaman, Nabi Muhammad Saw. Sifat-sifat utama  yang harus diteladani oleh manusia pada umumnya dan pelaku ekonomi serta bisnis pada khususnya adalah Sidiq (benar, jujur), amanah ( tanggung jawab, dapat dipercaya, kredibilitas), fathonah (kecerdikan, kebijaksanaan,intelektualitas) dan tabligh (komunikasi keterbukaan dan pemasaran).

        5.Prinsip Akhlak (Etika)
           Etika yang sesuai dengan ajaran islam sangat diperlukan dalam segala aktivitas atau kegiatan ekonomi syari’ah.Kegiatan ekonomi islam atau syari’ah harus dilandasi dengan etika-etika atau norma yang baik tentunya sesuai dengan ajaran islam, hal ini yang menjadi perbedaan anatar ekonomi syari’ah dan ekonomi konvensional

prinsip-prinsip mendasar dalam ekonomi Islam mencakup antara lain yaitu :

1. Landasan utama yang harus dijadikan pegangan bagi seseorang khusunya dalam dunia perekonomian adalah Iman, menegakkan akal pada landasan Iman, bukan iman yang harus didasarkan pada akal/pikiran. Dengan demikian prinsip utama ekonomi Islam itu bertolak kepada kepercayaan/keyakinan bahwa aktifitas ekonomi yang kita lakukan itu bersumber dari syari’ah Allah dan bertujuan akhir untuk Allah.

2. Prinsip persaudaraan atau kekeluargaan juga menjadi tolak ukur. Tujuan ekonomi Islam menciptakan manusia yang aman dan sejahtera. Ekonomi Islam mengajarkan manusia untuk bekerjasama dan saling tolong menolong.

3. Ekonomi Islam memerintahkan kita untuk bekerja keras, karena bekerja adalah sebagai ibadah. Bekerja dan berusaha merupakan fitrah dan watak manusia untuk mewujudkan kehidupan yang baik, sejahtera dan makmur di bumi ini.

4. Prinsip keadilan sosial dalam distribusi hak milik seseorang, juga merupakan asas tatanan ekonomi Islam. Penghasilan dan kekayaan yang dimiliki seseorang dalam ekonomi Islam bukanlah hak milik mutlak, tetapi sebagian hak masyarakat, yaitu antara lain dalam bentuk zakat,shadaqah, infaq dan sebagainya.                          
5.Prinsip jaminan sosial yang menjamin kekayaan masyarakat Muslim dengan landasan tegaknya keadilan
6.Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu, yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat dan tidak mengakui pendapatan yang diperoleh secara tidak sah.

B.Tujuan Ekonomi Islam

    Tujuan ekonomi islam tidak bisa dilepaskan dari tujuan penciptaan manusia di muka bumi.
Ini karena, kegiatan berekonomi tidak bisa dipisahkan dari akitivitas manusia di muka bumi. Inilah mengapa islam juga mengatur segala sesuatunya yang berkaitan dengan aktivitas manusia dalam berekonomi.  Segala Aturan yang Allah Swt turunkan dalam  Islam mengarah pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan,  serta menghapukan kejahatan, kesengsaraan, kerugian pada seluruh ciptaan-Nya Islam menghendaki bahwa setiap aktivitas manusia tidak hanya bernilai duniawi (material) semata, tetapi seharusnya juga bernilai spiritual untuk membantu manusia mencapai kemenangan di dunia dan di akhirat.

Seorang fuqaha asal Mesir yakni Prof. Muhammad Abu Zahrah  mengatakan ada 3 sasaran hukum Islam yang menunjukkan Syariat Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. 3 sasaran itu antara lain :              
1.      Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat dan lingkungannya.
2.      Tegaknya keadilan dalam masyakat. Keadilan yang dimaksud mencakup aspek kehidupan di bidang hukum, muamalah.
3.    Tercapainya maslahah yang meliputi 5 jaminan, yakni keselamatan keyakinan agama, keselamatan jiwa, keselamatan akal, keselamattan keluarga dan keturunan, keselamatan harta benda.

. Tujuan dan nilai-nilai ekonomi islam adalah:
1. Kesejahteraan ekonomi dengan berpegang pada norma moral
2. Persaudaraan dan Keadilan
3. Kesetaraan disribusi pendapatan
4. Kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial.
5.Mempertahankan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

   Ilmu ekonomi islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam. Secara umum tujuan ekonomi Islam adalah:

1. Kesejahteraan ekonomi dengan berpegang pada norma moral
2. Persaudaraan dan Keadilan
3. Kesetaraan disribusi pendapatan
4. Kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial.
5.Mempertahankan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Serta Prinsip-prinsip dasar ekonomi islam yakni sebagai berikut:
1.Landasan utama yang harus dijadikan pegangan bagi seseorang khusunya dalam dunia perekonomian adalah Iman.

2. Prinsip persaudaraan atau kekeluargaan juga menjadi tolak ukur. Tujuan ekonomi Islam menciptakan manusia yang aman dan sejahtera. Ekonomi Islam mengajarkan manusia untuk bekerjasama dan saling tolong menolong.

3. Ekonomi Islam memerintahkan kita untuk bekerja keras, karena bekerja adalah sebagai ibadah. Bekerja dan berusaha merupakan fitrah dan watak manusia untuk mewujudkan kehidupan yang baik, sejahtera dan makmur di bumi ini.

4. Prinsip keadilan sosial dalam distribusi hak milik seseorang, juga merupakan asas tatanan ekonomi Islam. Penghasilan dan kekayaan yang dimiliki seseorang dalam ekonomi Islam bukanlah hak milik mutlak, tetapi sebagian hak masyarakat, yaitu antara lain dalam bentuk zakat,
shadaqah, infaq dan sebagainya.

5.Prinsip jaminan sosial yang menjamin kekayaan masyarakat Muslim dengan landasan tegaknya keadilan.

6.Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu, yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat dan tidak mengakui pendapatan yang diperoleh secara tidak sah.






DAFTAR PUSTAKA


Hakim,Lukman.2012.Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam.Jakarta:Erlangga
Ali,Zainuddi.2008.Hukum Ekonomi Syariah.Jakarta:Sinar Grafika
pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip-ekonomi-islam,pdf
BAB III prinsip ekonomi dalam islam.pdf
Islamic  Finance Tujuan Ekonomi Islam.pdf


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN Oleh: KELOMPOK 5   HASNUL KAMIL hassnulkamilfebiiainbatusangkar.blogspot.com NIM 1830404047 ...