Selasa, 02 Oktober 2018

Sistem Ekonomi Islam




MAKALAH 
TENTANG
SISTEM EKONOMI ISLAM
DALAM MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI ISLAM

OLEH :
NAMA : NIDA OKTAVIA
NIM : 1830404081

Dosen Pembimbing :
IFELDA NENGSIH,S.E.I.,MA

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYA’RIAH ‘’B’’
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR
 2018




BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sudah cukup lama umat manusia mencari sistem untuk meningkatkan kesejahteraannya khususnya di bidang ekonomi. Selama ini memang sudah ada beberapa sistem, diantaranya dua aliran besar sistem perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu sistem ekonomi kapitalisme, dan sistem ekonomi sosialisme. Tetapi sistem-sistem itu tidak ada yang berhasil penuh dalam menawarkan solusi optimal. Konsekuensinya orang-orang mulai berpikir mencari alternatif. Dan alternatif yang oleh banyak kalangan diyakini lebih menjanjikan adalah sistem ekonomi Islam. Karena sistem ini berpijak pada asas keadilan dan kemanusiaan. Oleh karenanya, sistem ini bersifat universal, tanpa melihat batas-batas etnis, ras, geografis, bahkan agama.
 
Ekonomi Islam juga memiliki tujuan yang sangat penting yaitu menciptakan kesejahteraan umat manusia khususnya terpenuhinya kebutuhan setiap individu dengan cara yang disahkan oleh Undang-Undang Pemerintah maupun hukum syariat (Agama).

B. Rumusan Masalah
     Apa itu Sistem Ekonomi Islam ?
     Apa saja perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi yang lain ?

C.Tujuan
    Untuk mengetahui apa itu Sistem Ekonomi Islam.
    Untuk mengetahui apa aja perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi yang lain.





BAB II
PEMBAHASAN

A.SISTEM EKONOMI ISLAM
Sistem Ekonomi Islam adalah ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat maupun pemerintah/penguasa dalam rangka mengorganisasi factor produksi, distribusi, dan pemanfaatan barang dan jasa yang di hasilkan tunduk dalam peraturan/perundang-undangan islam (sunatullah). Ekonomi Islam adalah pengetahuan dan penerapan hukum syariah untuk mencegah terjadinya ketidakadilan atas pemanfaatan dan pembuangan sumber-sumber material dengan tujuan untuk memberikan kepuasan manusia dan melakukannya sebagai kewajiban kepada Allah dan masyarakat.
Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang mandiri dan terlepas dari sistem ekonomi yang lainnya. Adapun yang membedakan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya adalah sebagaimana diungkapkan oleh suroso imam zadjuli dalam achmad ramzy tadjoeddi (1992:39):
1.      Asumsi dasar /norma pokok ataupun aturan main dalam proses maupun interaksi kegiatan ekonomi yang di berlakukan. Dalam sistem ekonomi islam yang menjadi asumsi ekonomi dasarnya adalah ‘’syariat islam’’. Syariat islam tersebut di berlakukan secara menyeluruh baik terhadap individu, keluarga, kelompok masyarakat, usahawan maupun pengusaha/pemerintah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk keperluaan jasmani maupun rohani
2.      Prinsip ekonomi islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam
3.      Motif ekonomi islam adalah mencari ‘’keberuntungan’’ di dunia dan di akhirat selaku khalifatullah dengan jalan beribadah dalam arti yang luas
Hal tersebut di dasarkan kepada ketentuan yang terdapat di dalam perintah yang terdapat dalam ajaran agama islam, yaitu:
a.       Ajaran islam di laksanakan secara totalitas
Perintah ajaran islam di laksanakan di dalam seluruh kegiatan umat islam (termasuk dalam bidang ekonomi) (QS.Al-Baqarah:208)
b.      Asas efisiensi dan menjaga kelestarian lingkungan
Perihal menjaga efisiensi dan kelestarian lingkungan dapat dilihat dalam ketentuan ‘’telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia supaya mereka kembali ke jalan yang benar’’.( dalam hal ini dapat di artikan agar mereka kembali memperbaiki dan memelihara kerusakan tersebut serta memanfaatkan alam tersebut secara efisien dan tepat guna) (QS.Ar-Rum:41)
c.       Motif ekonomi adalah keberuntungan di dunia dan di akhirat
Persoalan motif ekonomi menurut pandangan islam dapat dilihat dalam (QS.Al-Qasas:77)
Unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah sistem ekonomi islam adalah :
1). Sumber-sumber ekonomi atau factor produksi yang terdapat pada perekonomian tersebut
2).motivasi dan prilaku pengambilan keputusan atau pemain dalam sistem itu
3). Proses pengambilan keputusan
4). Lembaga-lembaga yang terdapat di dalam nya

B.PERBEDAAN SISTEM EKONOMI ISLAM DENGAN SISTEM EKONOMI YANG LAIN

A.Sistem Kapitalisme
Sistem ekonomi kapital (liberal) yaitu suatu sistem perekonomian yang menghendaki adanya kebebasan tiap individu untuk melakukan segala kegiatan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Sistem ini beranggapan bahwa jika setiap pelaku ekonomi diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka mencari keuntungan yang setinggi-tingginya, maka pada waktu yang bersamaan masyarakat juga akan memperoleh keuntungan.
Kata ‘’kapitalis’’ sering diidentikan dengan bentuk suatu Negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada,Perancis dll. Dikatakan dengan demikian karena kapitalis atau modal dalam Negara-negara tadi diannggap suatu yang menonjol,sehingga akhirnya Negara tersebut dianggap sebagai Negara kapitalis.
ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis :
a. Masyarakat mempunyai kebebasan untuk berproduksi; bebas menentukan barang dan jasa yang akan diproduksi, bebas menentukan bentuk perusahaan yang akan digunakan, bebas menentukan harga, dan lain-lain.
b. Masyarakat mempunyai kebebasan dalam berkonsumsi.
c. Ada kebebasan masyarakatnya untuk menentukan bagaimana sumber daya ekonomi akan digunakan.
d. Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba dan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba, sehingga sistem ekonomi ini sering disebut profit economy.

B.Sistem Komunisme
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai
pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan
memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua
unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan
pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah
sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme
tersebut.

ciri-ciri sistem ekonomi komunisme:

1.      Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh Negara.
2.  Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3.  Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4.  Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5.  Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
Seperti halnya sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis/komunis juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.

C.Sistem Ekonomi Islam

Ekonomi Islam adalah pengetahuan dan penerapan hukum syariah untuk mencegah terjadinya ketidakadilan atas pemanfaatan dan pembuangan sumber-sumber material dengan tujuan untuk memberikan kepuasan manusia dan melakukannya sebagai kewajiban kepada Allah dan masyarakat.

Ada empat tujuan dan nilai-nilai ekonomi menurut Al-Qur’an yaitu :
 1 kesejahteraan ekonomi dalam kerangka norma-norma moral islam(QS.Al-Baqarah:168)
 2. persaudaraan dan keadilan universal (QS.Al-Hujarat :13)
       3. Distribusi pendapatan yang adil (QS.Al-An’am :165)
       4. Kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial (QS.Al-Ra’d :36)

Dapat di simpulkan bahwa ada tiga macam sistem ekonomi yang terkenal yaitu : sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi komunis, sistem ekonomi islam menurut al-qur’an. Perbedaan nya terletak pada prinsip dasar dari sistem-sistem tersebut, yaitu :

1.      Sistem ekonomi islam (menurut al-Qur’an berdasarkan atas nilai-nilai spiritual dalam rangka  mencapai kesejahteraan material, sedangkan sistem kapitalis dan komunis semata mata hanya terikat pada keduniawian, tidak berorientasi pada nilai-nilai spiritual.

2.      Satu hal yang sangat menonjol adalah perbedaan tentang hak milik. Kapitalis adalah suatu teori yang berlandaskan individu sebagai pemilik satu-satunya bagi apa yang di usahakannya, yakni mengakui adanya hak milik individu secara mutlak. Dan komunis tidak mengakuinya, akan tetapi ia berpendirian bahwa segala sesuatu yang di hasilakannya bersifat komunal yakni milik bersama. Sedangkan sistem ekonomi menurut al-Qur’an sebagai sitem penengah kedua sistem tersebut yaitu mengakui adanya hak milik individu secara relative, sebab pada hakikatnya harta yang di milikinya adalah semata mata adalah sebagai amanat dari Allah SWT dan berfungsi social. Dan seseorang akan terikat dengan nilai-nilai amanat tersebut.
3.      Walaupun ketiganya sama-sama mengakui adanya motivasi untuk mencari keuntungan dalam praktik perekonomian, namun sistem ekonomi menurut al-Qur’an motif tersebut tidak sebagai tujuan utama, tetapi motif tersebut masih harus di batasi dengan nilai-nilai moral, sehingga bias menunjang kepentingan pribadi dalam konteks social dan tidak melanggar tujuan-tujuan islam dalam keadilan ekonomi dan social serta distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil.









BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Sistem Ekonomi Islam adalah ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat maupun pemerintah/penguasa dalam rangka mengorganisasi factor produksi, distribusi, dan pemanfaatan barang dan jasa yang di hasilkan tunduk dalam peraturan/perundang-undangan islam (sunatullah).
 
Ekonomi Islam adalah pengetahuan dan penerapan hukum syariah untuk mencegah terjadinya ketidakadilan atas pemanfaatan dan pembuangan sumber-sumber material dengan tujuan untuk memberikan kepuasan manusia dan melakukannya sebagai kewajiban kepada Allah dan masyarakat.
Dapat di simpulkan bahwa ada tiga macam sistem ekonomi yang terkenal yaitu : sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi komunis, sistem ekonomi islam menurut al-qur’an. Perbedaan nya terletak pada prinsip dasar dari sistem-sistem tersebut, yaitu :
1.      Sistem ekonomi islam (menurut al-Qur’an berdasarkan atas nilai-nilai spiritual dalam rangka  mencapai kesejahteraan material, sedangkan sistem kapitalis dan komunis semata mata hanya terikat pada keduniawian, tidak berorientasi pada nilai-nilai spiritual.
2.      Satu hal yang sangat menonjol adalah perbedaan tentang hak milik. Kapitalis adalah suatu teori yang berlandaskan individu sebagai pemilik satu-satunya bagi apa yang di usahakannya, yakni mengakui adanya hak milik individu secara mutlak. Dan komunis tidak mengakuinya, akan tetapi ia berpendirian bahwa segala sesuatu yang di hasilakannya bersifat komunal yakni milik bersama. Sedangkan sistem ekonomi menurut al-Qur’an sebagai sitem penengah kedua sistem tersebut yaitu mengakui adanya hak milik individu secara relative, sebab pada hakikatnya harta yang di milikinya adalah semata mata adalah sebagai amanat dari Allah SWT dan berfungsi social. Dan seseorang akan terikat dengan nilai-nilai amanat tersebut.
3.      Walaupun ketiganya sama-sama mengakui adanya motivasi untuk mencari keuntungan dalam praktik perekonomian, namun sistem ekonomi menurut al-Qur’an motif tersebut tidak sebagai tujuan utama, tetapi motif tersebut masih harus di batasi dengan nilai-nilai moral, sehingga bias menunjang kepentingan pribadi dalam konteks social dan tidak melanggar tujuan-tujuan islam dalam keadilan ekonomi dan social serta distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil.





DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Suhrawardi K .2000 Hukum Ekonomi Islam.Jakarta: Sinar Grafika, .

Prof.H.A.Djazuli, Drs.Yadi Janwari,M.Ag .2002 Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengenalan).Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,.

Dr.H.A.Muhtadi Ridwan,M.A.2011 Al-Qur’an dan Sistem Perekonomian,Malang: UIN-Maliki Press,.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN Oleh: KELOMPOK 5   HASNUL KAMIL hassnulkamilfebiiainbatusangkar.blogspot.com NIM 1830404047 ...